Jika Mums cenderung lebih mudah menyampaikan argumen via chat, sebaiknya pahami dulu batasannya agar perselisihan tak makin panjang. Semua pasti setuju, bahwa dalam hubungan, konflik tidak bisa dihindari. Pasangan akan selalu bisa berselisih, bahkan bertengkar.
Karena menjadi hal yang tak bisa dipisahkan, ahli psikologi pun mengatakan bahwa pasangan suami-istri yang tidak memiliki konflik apa pun, pernikahannya justru seringkali berakhir dengan perceraian. Pasalnya, absennya argumen diibaratkan sebagai hubungan yang tidak dapat diselamatkan akibat sudah padamnya “api” kasih sayang dan cinta.
Sementara, ketika sepasang suami-istri dapat melewati konflik dengan cara yang konstruktif, justru bisa membuat keduanya lebih dekat, karena konflik tersebut dapat memicu percakapan jujur yang menguntungkan hubungan dalam jangka panjang. Tentu hal ini bertolak belakang jika ketika salah satu atau kedua pasangan acuh tak acuh terhadap hubungan mereka, sehingga bahkan tidak cukup peduli untuk bertengkar.
Walau begitu, konflik yang memanas, menyakitkan, apalagi jika berkelanjutan, tentu juga tak baik. Perlu diingat, setiap pasangan harus mampu mengatasi konflik dengan cara yang lebih sehat dan produktif. Nah, seiring dengan perkembangan teknologi yang memungkinkan kita untuk saling