Setelah melalui kehamilan 9 bulan dan akhirnya melahirkan, perjuangan ibu setelah melahirkan belum selesai. Ia harus menyusui dan melawan risiko depresi. Depresi pascapersalinan ini merupakan kondisi kesehatan mental yang ditandai perasaan sedih, cemas dan kelelahan. Tanpa pengobatan dan perawatan yang tepat, hal ini dapat menganggu kemampuan ibu dalam merawat diri dan bayinya.
Sangat normal sebenarnya dalam beberapa minggu pertama seorang ibu yang baru melahirkan kurang tidur dan menyadari segala sesuatunya dapat terasa emosional, melelahkan, dan stres. Namun, jika gejalanya menetap selama lebih dari dua minggu, hal itu berpotensi menjadi depresi pascapersalinan atau kecemasan pascapersalinan, dan kondisi ini harus dikonsultasikan ke dokter.
American Psychological Association mencatat, ada 1 hingga 7 ibu mengalami depresi setelah melahirkan. Sementara di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan 57 persen ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues atau PPD.
Gejala Depresi Pascapersalinan
Selama beberapa minggu pertama di rumah, 70-80% mungkin mengalami perasaan sedih, cemas, dan bahkan depresi. Perjuangan ibu setelah melahirkan inilah yang sering diabaikan karena tidak terlihat secara fisik.